Sabtu, 17 April 2010

tugas sospol 5

Pemilu 1955
Pemilu 1955 diikuti oleh 172 kontestan partai politik. Empat partai terbesar diantaranya adalah: PNI, Masyumi, Nahdlatul Ulama, dan PKI
Pemilu 1971
Pemilu 1971 diikuti oleh 10 kontestan, yaitu:
1. Partai Katolik
2. Partai Syarikat Islam Indonesia
3. Partai Nahdlatul Ulama
4. Partai Muslimin Indonesa
5. Golongan Karya
6. Partai Kristen Indonesia
7. Partai Musyawarah Rakyat Banyak
8. Partai Nasional Indonesia
9. Partai Islam PERTI
10. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia

Pemilu 1977-1997
Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 diikuti oleh 3 kontestan yang sama, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi Indonesia
Pemilu 1999
Pemilu 1999 diikuti oleh 48 partai politik, yaitu:
1. Partai Indonesia Baru
2. Partai Kristen Nasional Indonesia
3. Partai Nasional Indonesia – Supeni
4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia
5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia
6. Partai Ummat Islam
7. Partai Kebangkitan Ummat
8. Partai Masyumi Baru
9. Partai Persatuan Pembangunan
10. Partai Syarikat Islam Indonesia
11. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
12. Partai Abul Yatama

13. Partai kebangsaan merdeka
14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa
15. Partai Amanat Nasional
16. Partai Rakyat Demokratik
17. Partai Nahdlatul Ummat
18. Partai Nasional Indonesia
19. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
20. Partai Republik
21. Partai Katolik Demokrat
22. Partai Pilihan Rakyat
23. Partai Rakyat Indonesia
24. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi
25. Partai Bulan Bintang
26. Partai Solidaritas Pekerja
27. Partai Keadilan
28. Partai Nasional Indonesia – Massa Marhaen
29. Partai Musyawarah Rakyat Banyak
30. Partai Demokrasi Indonesia
31. Partai Golongan Karya
32. Partai Persatuan
33. Partai Kebangkitan Bangsa
34. Partai Uni Demokrasi Indonesia
35. Partai Buruh Nasional
Pemilu 2004
Pemilu 2004 diikuti oleh 24 partai politik, yaitu:
1. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
2. Partai Buruh Sosial Demokrat
3. Partai Amanat Nasional
4. Partai Bulan Bintang
5. Partai Merdeka
6. Partai Persatuan Pembangunan
7. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
8. Partai Perhimpunan Indonesia Baru
9. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan
10. Partai Karya Peduli Bangsa
11. Partai Kebangkitan Bangsa
12. Partai Keadilan Sejahtera
13. Partai Demokrat
14. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
15. Partai Bintang Reformasi
16. Partai Penegak Demokrasi Indonesia
17. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
18. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
19. Partai Damai Sejahtera
20. Partai Golongan Karya
21. Partai Patriot Pancasila
22. Partai Sarikat Indonesia
23. Partai Persatuan Daerah
24. Partai Pelopor
Pemilu 2009
Pemilu 2009 diikuti oleh 38 partai politik nasional, yaitu:
1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
2. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)
3. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
4. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)
5. Partai Republika Nusantara (RepublikaN)
6. Partai Pelopor
7. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
8. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
9. Partai Golongan Karya (Golkar)
10. Partai Persatuan Pembangunan
11. Partai Barisan Nasional (Barnas)
12. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
13. Partai Damai Sejahtera (PDS)
14. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK Indonesia)
15. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
16. Partai Amanat Nasional (PAN)
17. Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB)
18. Partai Bulan Bintang (PBB)
19. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
20. Partai Kedaulatan
21. Partai Bintang Reformasi (PBR)
22. Partai Persatuan Daerah (PPD)
23. Partai Persatuan Daerah (PPD)
24. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
25. Partai Patriot
26. Partai Pemuda Indonesia (PPI)
27. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)
28. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)
29. Partai Karya Perjuangan (PKP)
30. Partai Matahari Bangsa (PMB)
31. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)
32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI)
33. Partai Indonesia Sejahtera (PIS)
34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
35. Partai Merdeka
36. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI)
37. Partai Sarikat Indonesia (PSI)
38. Partai Buruh

Jumat, 02 April 2010

TUGAS SOSPOL 4

TUGAS SOSPOL 4

Nama : Tiara Eka Pramono
NPM : 23209030
Kelas : 1 EB 15


1. Pengaruh stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat:

Banyak hal yang mempengaruhi stratifikasi sosial dala kehidupan masyarakat, contohnya seperti dibawah ini:

1. Tempat tinggal
Dari segi Tempat tinggal, Kelompok masyarakat kelas atas, menengah, dan bawah jelas sangat berbeda. Kelompok kelas atas umumnya membangun tempat tinggal yang mewa, kelompok kelas menengah umumnya membangun rumah bertipe sederhana, dan kelompok masyarakat kelas bawah umumnya membangun rumah bertipe kecil.

2. Makanan
Jenis makanan juga dapat menjadi status sosial seseorang, kelompok masyarakat kelas atas umumnya makan makanan di restoran yang mewah, Kelompok msyarakat menengah umumnya makan di restoran yang biasa biasa saja, dan kelompok kelas bawah mengkonsumsi makanan hasil olahan sendiri.

3. Pakaian
Kelompok masyarakat dari kelas atas umumnya meniru gaya berpakaian para model terkenal. Kelompok masyarakat dari kelas sosial menengah cenderung berpakaian yang standart. Sementara kelompok masyarakat dari kelas bawah umumnya memakai pakaian yang biasa yang di jual dipasar tradisional.

TUGAS SOSPOL 4

TUGAS SOSPOL 4

Nama : Tiara Eka Pramono
NPM : 23209030
Kelas : 1 EB 15


1. Pengaruh stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat:

Banyak hal yang mempengaruhi stratifikasi sosial dala kehidupan masyarakat, contohnya seperti dibawah ini:

1. Tempat tinggal
Dari segi Tempat tinggal, Kelompok masyarakat kelas atas, menengah, dan bawah jelas sangat berbeda. Kelompok kelas atas umumnya membangun tempat tinggal yang mewa, kelompok kelas menengah umumnya membangun rumah bertipe sederhana, dan kelompok masyarakat kelas bawah umumnya membangun rumah bertipe kecil.

2. Makanan
Jenis makanan juga dapat menjadi status sosial seseorang, kelompok masyarakat kelas atas umumnya makan makanan di restoran yang mewah, Kelompok msyarakat menengah umumnya makan di restoran yang biasa biasa saja, dan kelompok kelas bawah mengkonsumsi makanan hasil olahan sendiri.

3. Pakaian
Kelompok masyarakat dari kelas atas umumnya meniru gaya berpakaian para model terkenal. Kelompok masyarakat dari kelas sosial menengah cenderung berpakaian yang standart. Sementara kelompok masyarakat dari kelas bawah umumnya memakai pakaian yang biasa yang di jual dipasar tradisional.